Para malaikat ketika diberitahukan oleh Allah s.w.t.
akan kehendak-Nya menciptakan makhluk lain
itu, mereka khuatir kalau-kalau kehendak Allah s.w.t.
menciptakan makhluk yang lain itu, disebabkan kecuaian atau kelalaian mereka dalam ibadah dan menjalankan tugas atau
kerana pelanggaran yang mereka lakukan tanpa disedari. Berkata mereka kepada Allah s.w.t.:"Wahai Tuhan
kami! Buat apa Tuhan menciptakan makhluk lain selain
kami, padahal kami selalu bertasbih, bertahmid, melakukan ibadah dan mengagungkan
nama-Mu tanpa henti-hentinya, sedang makhluk yang
Tuhan akan ciptakan dan turunkan
ke bumi
itu, nescaya akan bertengkar satu dengan lain, akan saling
bunuh-membunuh berebutan menguasai kekayaan alam yang terlihat diatasnya
dan terpendam di
dalamnya, sehingga akan terjadilah kerosakan dan kehancuran di atas bumi
yang Tuhan ciptakan itu."
Allah s.w.t. berfirman untuk menghilangkan kekhuatiran para malaikat itu:
"Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui dan Aku sendirilah yang mengetahui hikmat penguasaan Bani Adam atas bumi-Ku. Bila Aku telah menciptakannya dan meniupkan roh kepada nya,bersujudlah kamu di hadapan makhluk baru itu sebagai penghormatan dan bukan sebagai sujud ibadah, kerana Allah s.w.t. melarang hamba-Nya beribadah kepada sesama makhluk-Nya."
Allah s.w.t. berfirman untuk menghilangkan kekhuatiran para malaikat itu:
"Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui dan Aku sendirilah yang mengetahui hikmat penguasaan Bani Adam atas bumi-Ku. Bila Aku telah menciptakannya dan meniupkan roh kepada nya,bersujudlah kamu di hadapan makhluk baru itu sebagai penghormatan dan bukan sebagai sujud ibadah, kerana Allah s.w.t. melarang hamba-Nya beribadah kepada sesama makhluk-Nya."
Kemudian diciptakanlah Adam oleh Allah s.w.t.
dari segumpal tanah liat,kering dan lumpur hitam yang berbentuk.
Setelah disempurnakan bentuknya ditiupkanlah roh ciptaan Tuhan ke dalamnya dan berdirilah ia tegak menjadi manusia yang sempurna
Iblis Laknatullah Membangkang.
Iblis laknatullah membangkang dan enggan mematuhi perintah
Allah s.w.t. seperti para malaikat yang
lain, yang segera bersujud di hadapan Adam sebagai penghormatan bagi makhluk Allah s.w.t.
yang akan diberi amanat menguasai bumi dengan segala apa yang
hidup dan tumbuh di atasnya serta yang terpendam di
dalamnya. Iblis laknatullah merasa dirinya lebih mulia, lebih utama dan
lebih agung dari
Adam, kerana ia diciptakan dari unsur api, sedang Adam dari tanah dan
lumpur.
Kebanggaannya dengan asal usulnya menjadikan ia sombong dan merasa
rendah untuk bersujud menghormati Adam seperti para malaikat yang
lain, walaupun diperintah oleh Allah s.w.t..
Allah s.w.t. bertanya kepada Iblis laknatullah:"Apakah yang mencegahmu sujud menghormati sesuatu yang telah Aku ciptakan dengan tangan-Ku?"
Allah s.w.t. bertanya kepada Iblis laknatullah:"Apakah yang mencegahmu sujud menghormati sesuatu yang telah Aku ciptakan dengan tangan-Ku?"
Iblis laknatullah menjawab:"Aku adalah lebih mulia dan lebih unggul dari
dia. Engkau ciptakan aku dari api dan menciptakannya dari lumpur."Kerana
kesombongan, kecongkakan dan pembangkangannya melakukan sujud yang diperintahkan,
maka Allah s.w.t. menghukum Iblis
laknatullah dengan mengusir dari syurga dan mengeluarkannya dari barisan
malaikat dengan disertai kutukan dan laknat yang akan melekat
pada dirinya hingga hari kiamat. Di samping itu ia dinyatakan sebagai
penghuni neraka.
Iblis laknatullah dengan sombongnya menerima dengan baik hukuman Tuhan itu dan ia hanya mohon agar kepadanya diberi kesempatan untuk hidup kekal hingga hari kebangkitan kembali di hari kiamat. Allah s.w.t. meluluskan permohonannya dan ditangguhkanlah ia sampai hari kebangkitan, tidak berterima kasih dan bersyukur atas pemberian jaminan itu, bahkan sebaliknya ia mengancam akan menyesatkan Adam, sebagai sebab terusirnya dia dari syurga dan dikeluarkannya dari barisan malaikat, dan akan mendatangi anak-anak keturunannya dari segala sudut untuk memujuk mereka meninggalkan jalan yang lurus dan bersamanya menempuh jalan yang sesat, mengajak mereka melakukan maksiat dan hal-hal yang terlarang, menggoda mereka supaya melalaikan perintah-perintah agama dan mempengaruhi mereka agar tidak bersyukur dan beramal soleh.
Kemudian Allah s.w.t. berfirman kepada Iblis laknatullah yang terkutuk itu:
"Pergilah engkau bersama pengikut-pengikutmu yang semuanya akan menjadi isi neraka Jahanam dan bahan bakar neraka. Engkau tidak akan berdaya menyesatkan hamba-hamba-Ku yang telah beriman kepada Ku dengan sepenuh hatinya dan memiliki aqidah yang mantap yang tidak akan tergoyah oleh rayuanmu walaupun engkau menggunakan segala kepandaianmu menghasut dan memfitnah."
Iblis laknatullah dengan sombongnya menerima dengan baik hukuman Tuhan itu dan ia hanya mohon agar kepadanya diberi kesempatan untuk hidup kekal hingga hari kebangkitan kembali di hari kiamat. Allah s.w.t. meluluskan permohonannya dan ditangguhkanlah ia sampai hari kebangkitan, tidak berterima kasih dan bersyukur atas pemberian jaminan itu, bahkan sebaliknya ia mengancam akan menyesatkan Adam, sebagai sebab terusirnya dia dari syurga dan dikeluarkannya dari barisan malaikat, dan akan mendatangi anak-anak keturunannya dari segala sudut untuk memujuk mereka meninggalkan jalan yang lurus dan bersamanya menempuh jalan yang sesat, mengajak mereka melakukan maksiat dan hal-hal yang terlarang, menggoda mereka supaya melalaikan perintah-perintah agama dan mempengaruhi mereka agar tidak bersyukur dan beramal soleh.
Kemudian Allah s.w.t. berfirman kepada Iblis laknatullah yang terkutuk itu:
"Pergilah engkau bersama pengikut-pengikutmu yang semuanya akan menjadi isi neraka Jahanam dan bahan bakar neraka. Engkau tidak akan berdaya menyesatkan hamba-hamba-Ku yang telah beriman kepada Ku dengan sepenuh hatinya dan memiliki aqidah yang mantap yang tidak akan tergoyah oleh rayuanmu walaupun engkau menggunakan segala kepandaianmu menghasut dan memfitnah."
Pengetahuan Adam Tentang Nama-Nama
Benda.
Allah s.w.t.
hendak menghilangkan anggapan rendah para malaikat terhadap Adam dan menyakinkan mereka akan kebenaran
hikmat-Nya menunjuk Adam sebagai penguasa
bumi, maka diajarkanlah kepada Adam nama-nama benda yang berada di alam semesta,
kemudian diperagakanlah benda-benda itu di depan para malaikat seraya: "Cubalah sebutkan bagi-Ku nama benda-benda
itu, jika kamu benar merasa lebih mengetahui dan lebih mengerti dari Adam."
Para malaikat tidak berdaya memenuhi tentangan Allah s.w.t. untuk menyebut nama-nama benda yang berada di depan mereka. Mereka mengakui ketidaksanggupan mereka dengan berkata: "Maha Agung Engkau! Sesungguhnya kami tidak memiliki pengetahuan tentang sesuatu kecuali apa yang Tuhan ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana."
Adam lalu diperintahkan oleh Allah s.w.t. untuk memberitahukan nama-nama itu kepada para malaikat dan setelah diberitahukan oleh Adam, berfirmanlah Allah s.w.t.kepada mereka: "Bukankah Aku telah katakan padamu bahawa Aku mengetahui rahsia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan."
Para malaikat tidak berdaya memenuhi tentangan Allah s.w.t. untuk menyebut nama-nama benda yang berada di depan mereka. Mereka mengakui ketidaksanggupan mereka dengan berkata: "Maha Agung Engkau! Sesungguhnya kami tidak memiliki pengetahuan tentang sesuatu kecuali apa yang Tuhan ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana."
Adam lalu diperintahkan oleh Allah s.w.t. untuk memberitahukan nama-nama itu kepada para malaikat dan setelah diberitahukan oleh Adam, berfirmanlah Allah s.w.t.kepada mereka: "Bukankah Aku telah katakan padamu bahawa Aku mengetahui rahsia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan."
Adam Menghuni Syurga.
Adam diberi tempat oleh Allah s.w.t.
di syurga dan baginya diciptakanlah Hawa untuk mendampinginya dan
menjadi teman
hidupnya, menghilangkan rasa kesepiannya dan melengkapi keperluan
fitrahnya untuk mengembangkan keturunan. Menurut cerita para ulamat Hawa
diciptakan oleh
Allah s.w.t. dari salah satu tulang rusuk Adam yang disebelah kiri diwaktu ia masih tidur sehingga ketika ia
terjaga, ia melihat Hawa sudah berada di sampingnya lalu ia ditanya oleh
malaikat: "Wahai Adam! Apa dan siapakah makhluk yang berada di sampingmu itu?"
Berkatalah Adam: "Seorang perempuan." Sesuai dengan fitrah yang telah diilhamkan oleh Allah s.w.t. kepadanya. "Siapa namanya?" tanya malaikat lagi. "Hawa", jawab Adam. "Untuk apa Tuhan menciptakan makhluk ini?" tanya malaikat lagi. Adam menjawab: "Untuk mendampingiku, memberi kebahagian bagiku dan mengisi keperluan hidupku sesuai dengan kehendak Allah s.w.t.."
Allah s.w.t. berpesan kepada Adam: "Tinggallah engkau bersama isterimu di syurga, rasakanlah kenikmatan yang berlimpah-limpah didalamnya, rasailah dan makanlah buah-buahan yang lazat yang terdapat di dalamnya sepuas hatimu dan sekehendak nasfumu. Kamu tidak akan mengalami atau merasa lapar, dahaga ataupun letih selama kamu berada di dalamnya. Akan tetapi Aku ingatkan janganlah makan buah dari pohon ini yang akan menyebabkan kamu celaka dan termasuk orang-orang yang zalim. Ketahuilah bahawa Iblis itu adalah musuhmu dan musuh isterimu, ia akan berusaha membujuk kamu dan menyeret kamu keluar dari syurga sehingga hilanglah kebahagiaan yang kamu sedang nikmat ini."
Berkatalah Adam: "Seorang perempuan." Sesuai dengan fitrah yang telah diilhamkan oleh Allah s.w.t. kepadanya. "Siapa namanya?" tanya malaikat lagi. "Hawa", jawab Adam. "Untuk apa Tuhan menciptakan makhluk ini?" tanya malaikat lagi. Adam menjawab: "Untuk mendampingiku, memberi kebahagian bagiku dan mengisi keperluan hidupku sesuai dengan kehendak Allah s.w.t.."
Allah s.w.t. berpesan kepada Adam: "Tinggallah engkau bersama isterimu di syurga, rasakanlah kenikmatan yang berlimpah-limpah didalamnya, rasailah dan makanlah buah-buahan yang lazat yang terdapat di dalamnya sepuas hatimu dan sekehendak nasfumu. Kamu tidak akan mengalami atau merasa lapar, dahaga ataupun letih selama kamu berada di dalamnya. Akan tetapi Aku ingatkan janganlah makan buah dari pohon ini yang akan menyebabkan kamu celaka dan termasuk orang-orang yang zalim. Ketahuilah bahawa Iblis itu adalah musuhmu dan musuh isterimu, ia akan berusaha membujuk kamu dan menyeret kamu keluar dari syurga sehingga hilanglah kebahagiaan yang kamu sedang nikmat ini."
Iblis Mulai Beraksi.
Sesuai dengan ancaman yang diucapkan ketika diusir oleh
Allah s.w.t. dari syurga akibat
bangkangannya dan terdorong pula oleh rasa iri hati dan dengki terhadap
Adam yang menjadi sebab sampai ia terkutuk dan terlaknat selama-lamanya
tersingkir dari singgahsana
kebesarannya. Iblis laknatullah mulai menunjukkan rancangan
penyesatannya kepada Adam dan Hawa yang sedang hidup berdua di syurga
yang tenteram, damai dan bahagia.
Ia menyatakan kepada mereka bahawa ia adalah kawan mereka dan ingin memberi nasihat dan petunjuk untuk kebaikan dan mengekalkan kebahagiaan mereka. Segala cara dan kata-kata halus digunakan oleh Iblis laknatullah untuk mendapatkan kepercayaan Adam dan Hawa bahawa ia betul-betul jujur dalam nasihat dan petunjuknya kepada mereka. Ia membisikan kepada mereka bahwa larangan Allah s.w.t. kepada mereka memakan buah-buah yang ditunjuk itu adalah kerana dengan memakan buah itu mereka akan menjelma menjadi malaikat dan akan hidup kekal. Diulang-ulangilah bujukannya dengan menunjukkan akan harumnya bau pohon yang dilarang indah bentuk buahnya dan lazat rasanya. Sehingga pada akhirnya termakanlah bujukan yang halus itu oleh Adam dan Hawa dan dilanggarlah larangan Allah s.w.t.
Allah s.w.t. mencela perbuatan mereka itu dan berfirman yang bermaksud: "Tidakkah Aku mencegah kamu mendekati pohon itu dan memakan dari buahnya dan tidakkah Aku telah ingatkan kamu bahawa syaitan itu adalah musuhmu yang nyata."
Ia menyatakan kepada mereka bahawa ia adalah kawan mereka dan ingin memberi nasihat dan petunjuk untuk kebaikan dan mengekalkan kebahagiaan mereka. Segala cara dan kata-kata halus digunakan oleh Iblis laknatullah untuk mendapatkan kepercayaan Adam dan Hawa bahawa ia betul-betul jujur dalam nasihat dan petunjuknya kepada mereka. Ia membisikan kepada mereka bahwa larangan Allah s.w.t. kepada mereka memakan buah-buah yang ditunjuk itu adalah kerana dengan memakan buah itu mereka akan menjelma menjadi malaikat dan akan hidup kekal. Diulang-ulangilah bujukannya dengan menunjukkan akan harumnya bau pohon yang dilarang indah bentuk buahnya dan lazat rasanya. Sehingga pada akhirnya termakanlah bujukan yang halus itu oleh Adam dan Hawa dan dilanggarlah larangan Allah s.w.t.
Allah s.w.t. mencela perbuatan mereka itu dan berfirman yang bermaksud: "Tidakkah Aku mencegah kamu mendekati pohon itu dan memakan dari buahnya dan tidakkah Aku telah ingatkan kamu bahawa syaitan itu adalah musuhmu yang nyata."
Adam dan Hawa mendengar firman Allah s.w.t.
itu sedarlah ia bahawa mereka telah terlanggar perintah Allah s.w.t.
dan bahawa mereka telah melakukan suatu kesalahan dan dosa besar. Seraya menyesal berkatalah
mereka: "Wahai Tuhan kami! Kami telah menganiaya diri kami sendiri dan telah melanggar
perintah-Mu kerana terkena bujukan Iblis.
Ampunilah dosa kami kerana nescaya kami akan tergolong orang-orang yang rugi bila
Engkau tidak mengampuni dan mengasihi kami."
Adam dan Hawa Diturunkan Ke Bumi.
Adam dan Hawa Diturunkan Ke Bumi.
Allah s.w.t.
telah menerima taubat Adam dan Hawa serta mengampuni perbuatan
pelanggaran yang mereka telah lakukan hal mana telah melegakan dada
mereka dan menghilangkan rasa sedih akibat kelalaian peringatan
Allah s.w.t. tentang Iblis laknatullah sehingga terjerumus menjadi mangsa bujukan dan rayuannya yang manis namun berancun itu.
Adam dan Hawa merasa tenteram kembali setelah menerima pengampunan Allah s.w.t. dan selanjutnya akan menjaga jangan sampai tertipu lagi oleh Iblis laknatullah dan akan berusaha agar pelanggaran yang telah dilakukan dan menimbulkan murka dan teguran Allah s.w.t. itu menjadi pengajaran bagi mereka berdua untuk lebih berhati-hati menghadapi tipu daya dan bujukan Iblis yang terlaknat itu. Harapan untuk tinggal terus di syurga yang telah pudar kerana perbuatan pelanggaran perintah Allah s.w.t., hidup kembali dalam hati dan fikiran Adam dan Hawa yang merasa kenikmatan dan kebahagiaan hidup mereka di syurga tidak akan terganggu oleh sesuatu dan bahawa redha Allah s.w.t. serta rahmatNya akan tetap melimpah di atas mereka untuk selama-lamanya. Akan tetapi Allah s.w.t. telah menentukan dalam takdir-Nya apa yang tidak terlintas dalam hati dan tidak terfikirkan oleh mereka.Allah s.w.t. yang telah menentukan dalam takdir-Nya bahawa bumi yang penuh dengan kekayaan untuk dikelolanya, akan dikuasai kepada manusia keturunan Adam memerintahkan Adam dan Hawa turun ke bumi sebagai benih pertama dari hamba-hambanya yang bernama manusia itu. Berfirmanlah Allah s.w.t. kepada mereka:"Turunlah kamu ke bumi sebahagian daripada kamu menjadi musuh bagi sebahagian yang lain kamu dapat tinggal tetap dan hidup disana sampai waktu yang telah ditentukan."
Turunlah Adam dan Hawa ke bumi menghadapi cara hidup baru yang jauh berlainan dengan hidup di syurga yang pernah dialami dan yang tidak akan berulang kembali. Mereka harus menempuh hidup di dunia yang fana ini dengan suka dan dukanya dan akan menurunkan umat manusia yang beraneka ragam sifat dan tabiatnya berbeza-beza warna kulit dan kecerdasan otaknya. Umat manusia yang akan berkelompok-kelompok menjadi suku-suku dan bangsa-bangsa di mana yang satu menjadi musuh yang lain saling bunuh-membunuh aniaya-menganianya dan tindas-menindas sehingga dari waktu ke waktu Allah s.w.t. mengutus nabi-nabi-Nya dan rasul-rasul-Nya memimpin hamba-hamba-Nya ke jalan yang lurus penuh damai kasih sayang di antara sesama manusia jalan yang menuju kepada redha-Nya dan kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat.
Kisah Adam dalam Al-Quran.
Adam dan Hawa merasa tenteram kembali setelah menerima pengampunan Allah s.w.t. dan selanjutnya akan menjaga jangan sampai tertipu lagi oleh Iblis laknatullah dan akan berusaha agar pelanggaran yang telah dilakukan dan menimbulkan murka dan teguran Allah s.w.t. itu menjadi pengajaran bagi mereka berdua untuk lebih berhati-hati menghadapi tipu daya dan bujukan Iblis yang terlaknat itu. Harapan untuk tinggal terus di syurga yang telah pudar kerana perbuatan pelanggaran perintah Allah s.w.t., hidup kembali dalam hati dan fikiran Adam dan Hawa yang merasa kenikmatan dan kebahagiaan hidup mereka di syurga tidak akan terganggu oleh sesuatu dan bahawa redha Allah s.w.t. serta rahmatNya akan tetap melimpah di atas mereka untuk selama-lamanya. Akan tetapi Allah s.w.t. telah menentukan dalam takdir-Nya apa yang tidak terlintas dalam hati dan tidak terfikirkan oleh mereka.Allah s.w.t. yang telah menentukan dalam takdir-Nya bahawa bumi yang penuh dengan kekayaan untuk dikelolanya, akan dikuasai kepada manusia keturunan Adam memerintahkan Adam dan Hawa turun ke bumi sebagai benih pertama dari hamba-hambanya yang bernama manusia itu. Berfirmanlah Allah s.w.t. kepada mereka:"Turunlah kamu ke bumi sebahagian daripada kamu menjadi musuh bagi sebahagian yang lain kamu dapat tinggal tetap dan hidup disana sampai waktu yang telah ditentukan."
Turunlah Adam dan Hawa ke bumi menghadapi cara hidup baru yang jauh berlainan dengan hidup di syurga yang pernah dialami dan yang tidak akan berulang kembali. Mereka harus menempuh hidup di dunia yang fana ini dengan suka dan dukanya dan akan menurunkan umat manusia yang beraneka ragam sifat dan tabiatnya berbeza-beza warna kulit dan kecerdasan otaknya. Umat manusia yang akan berkelompok-kelompok menjadi suku-suku dan bangsa-bangsa di mana yang satu menjadi musuh yang lain saling bunuh-membunuh aniaya-menganianya dan tindas-menindas sehingga dari waktu ke waktu Allah s.w.t. mengutus nabi-nabi-Nya dan rasul-rasul-Nya memimpin hamba-hamba-Nya ke jalan yang lurus penuh damai kasih sayang di antara sesama manusia jalan yang menuju kepada redha-Nya dan kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat.
Kisah Adam dalam Al-Quran.
Al-Quran menceritakan kisah Adam dalam beberapa surah di antaranya surah
Al-Baqarah ayat 30 sehingga ayat 38 dan surah Al-A'raaf ayat 11 sehingga 25
Pengajaran Yang Terdapat Dari Kisah Adam.
Bahawasanya hikmah yang terkandung dalam perintah-perintah dan larangan-larangan
Allah s.w.t. dan dalam apa yang diciptakannya kadangkala tidak atau belum dapat dicapai
oleh otak manusia bahkan oleh makhluk-Nya yang terdekat sebagaimana telah dialami oleh para malaikat tatkala diberitahu bahawa
Allah s.w.t. akan menciptakan manusia - keturunan Adam untuk menjadi
khalifah-Nya di bumi sehingga mereka seakan-akan berkeberatan dan bertanya-tanya mengapa dan untuk apa
Allah s.w.t. menciptakan jenis makhluk lain daripada mereka yang sudah patuh rajin beribadat, bertasbih, bertahmid dan mengagungkan
nama-Nya.
Bahawasanya manusia walaupun ia telah dikurniakan kecergasan berfikir dan kekuatan fizikal dan mental ia tetap mempunyai beberapa kelemahan pada dirinya seperti sifat lalai, lupa dan khilaf. Hal mana telah terjadi pada diri Nabi Adam yang walaupun ia telah menjadi manusia yang sempurna dan dikurniakan kedudukan yang istimewa di syurga ia tetap tidak terhindar dari sifat-sifat manusia yang lemah itu. Ia telah lupa dan melalaikan peringatan Allah s.w.t. kepadanya tentang pohon terlarang dan tentang Iblis laknatullah yang menjadi musuhnya dan musuh seluruh keturunannya, sehingga terperangkap ke dalam tipu daya dan terjadilah pelanggaran pertama yang dilakukan oleh manusia terhadap larangan Allah s.w.t..
Bahawasanya seseorang yang telah terlanjur melakukan maksiat dan berbuat dosa tidaklah ia sepatutnya berputus asa dari rahmat dan ampunan Allah s.w.t. asalkan ia sedar akan kesalahannya dan bertaubat tidak akan melakukannya kembali. Rahmat Allah s.w.t. dan maghfirah-Nya dapat mencakupi segala dosa yang diperbuat oleh hamba-Nya kecuali syirik, walau bagaimana pun besar dosa itu asalkan diikuti dengan kesedaran bertaubat dan pengakuan kesalahan. Sifat sombong dan congkak selalu membawa akibat kerugian dan kebinasaan. Lihatlah Iblis laknatullah yang turun dari singgahsananya dilucutkan kedudukannya sebagai seorang malaikat dan diusir oleh Allah s.w.t. dari syurga dengan disertai kutukan dan laknat yang akan melekat kepada dirinya hingga hari Kiamat kerana kesombongannya dan kebanggaaannya dengan asal-usulnya sehingga ia menganggap dan memandang rendah kepada Nabi Adam dan menolak untuk sujud menghormatinya walaupun diperintahkan oleh Allah s.w.t.
Bahawasanya manusia walaupun ia telah dikurniakan kecergasan berfikir dan kekuatan fizikal dan mental ia tetap mempunyai beberapa kelemahan pada dirinya seperti sifat lalai, lupa dan khilaf. Hal mana telah terjadi pada diri Nabi Adam yang walaupun ia telah menjadi manusia yang sempurna dan dikurniakan kedudukan yang istimewa di syurga ia tetap tidak terhindar dari sifat-sifat manusia yang lemah itu. Ia telah lupa dan melalaikan peringatan Allah s.w.t. kepadanya tentang pohon terlarang dan tentang Iblis laknatullah yang menjadi musuhnya dan musuh seluruh keturunannya, sehingga terperangkap ke dalam tipu daya dan terjadilah pelanggaran pertama yang dilakukan oleh manusia terhadap larangan Allah s.w.t..
Bahawasanya seseorang yang telah terlanjur melakukan maksiat dan berbuat dosa tidaklah ia sepatutnya berputus asa dari rahmat dan ampunan Allah s.w.t. asalkan ia sedar akan kesalahannya dan bertaubat tidak akan melakukannya kembali. Rahmat Allah s.w.t. dan maghfirah-Nya dapat mencakupi segala dosa yang diperbuat oleh hamba-Nya kecuali syirik, walau bagaimana pun besar dosa itu asalkan diikuti dengan kesedaran bertaubat dan pengakuan kesalahan. Sifat sombong dan congkak selalu membawa akibat kerugian dan kebinasaan. Lihatlah Iblis laknatullah yang turun dari singgahsananya dilucutkan kedudukannya sebagai seorang malaikat dan diusir oleh Allah s.w.t. dari syurga dengan disertai kutukan dan laknat yang akan melekat kepada dirinya hingga hari Kiamat kerana kesombongannya dan kebanggaaannya dengan asal-usulnya sehingga ia menganggap dan memandang rendah kepada Nabi Adam dan menolak untuk sujud menghormatinya walaupun diperintahkan oleh Allah s.w.t.
Sumber : KLIK SINI