Dari hadits-hadits qudsi yang telah dihimpun oleh Dr. Ezzudin Ibrahim yang terdapat dalam buku beliau yang berjudul “40 Hadits Qudsi”.
Hadits Qudsi
adalah hadits yang berisi firman Allah SWT (makna hadist ini adalah
dari Allah SWT), sedangkan kalimatnya adalah dengan redaksi Rasulullah
saw.
Hadits Ke – 1:
Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a,
dia berkata; telah bersabda Rasulullah saw “Ketika Allah menetapkan
penciptaan makhluk, Dia menuliskan dalam kitab-Nya ketetapan untuk
diri-Nya sendiri: Sesungguhnya rahmat-Ku (kasih sayangku) mengalahkan
murka-Ku” (diriwayatkan oleh Muslim begitu juga oleh al-Bukhari, an-Nasa-i dan Ibnu Majah)
Hadits Ke – 2:
Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a.,
bahwasanya Nabi saw bersabda, telah Berfirman Allah ta’ala: Ibnu Adam
(anak-keturunan Adam/umat manusia) telah mendustakanku, dan mereka tidak
berhak untuk itu, dan mereka mencelaku padahal mereka tidak berhak
untuk itu, adapun kedustaannya padaku adalah perkataanya, “Dia tidak
akan menciptakankan aku kembali sebagaimana Dia pertama kali
menciptakanku (tidak dibangkitkan setelah mati)”, adapun celaan mereka
kepadaku adalah ucapannya, “Allah telah mengambil seorang anak,
(padahal) Aku adalah Ahad (Maha Esa) dan Tempat memohon segala sesuatu (al-shomad), Aku tidak beranak dan tidak pula diperankkan, dan tidak ada bagiku satupun yang menyerupai”. (Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan begitu juga oleh an-Nasa-i)
Hadits Ke – 3:
Diriwayatkan dari Zaid bin Khalid
al-Juhniy r.a, beliau berkata, Rasulullah saw memimpin kami shalat
shubuh di Hudaibiyah, diatas bekas hujan yang turun malamnya, tatkala
telah selesai, Nabi saw menghadap kepada manusia (jama’ah para
shahabat), kemudian beliau bersabda, “Tahukah kalian apa yang telah
difirmankan Tuhan kalian?”, (para sahabat) berkata, “Allah dan Rasul-Nya
lebih mengetahui”, Rasulullah bersabda, “(Allah Subhanahu wa ta’ala
berfirman) Pagi ini ada sebagian hamba-Ku yang beriman kepada-Ku dan ada
yang kafir, adapun orang yang mengatakan, ‘kami telah dikaruniai hujan
sebab keutamaan Allah (fadlilah Allah) dan kasih sayang-Nya
(rahmat-Nya), maka mereka itulah yang beriman kepada-Ku dan kafir kepada
bintang – bintang’; dan adapun yang berkata, ‘kami telah dikaruniai
hujan sebab bintang ini dan bintang itu, maka mereka itulah yang kafir
kepada-Ku dan beriman kepada bintang – bintang’ ”. (Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan begitu juga oleh an-Nasa-i)
Hadits Ke – 4:
Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a,
beliau berkata, telah bersabda Rasulullah saw, “Allah Telah
Berfirman,’Anak – anak adam (umat manusia) mengecam waktu; dan aku
adalah (Pemilik) Waktu; dalam kekuasaanku malam dan siang’ ” (Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan begitu juga Muslim.)
Hadits Ke – 5:
Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a,
beliau berkata, Telah bersabda Rasulullah saw “Telah berfirman Allah
tabaraka wa ta’ala (Yang Maha Suci dan Maha Luhur), Aku adalah Dzat Yang
Maha Mandiri, Yang Paling tidak membutuhkan sekutu; Barang siapa
beramal sebuah amal menyekutukan Aku dalam amalan itu, maka Aku
meninggalkannya dan sekutunya” (Diriwayatkan oleh Muslim dan begitu juga oleh Ibnu Majah)
Hadits Ke – 6:
Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a,
beliau berkata, Aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda,
“Sesungguhnya salah seorang yang pertama di hisab di hari kiamat adalah
seorang laki-laki yang mati syahid (gugur dalam peperangan); kemudian
disebutkan baginya semua kenikmatan-kenikmatan yang diberikan kepadanya,
dan dia membenarkannya. Kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala bertanya
kepadanya, ‘Apa yang kamu kerjakan dengan nikmat itu?’, lelaki itu
menjawab, ‘Aku berperang untuk-Mu hingga aku syahid’; Allah menjawab,
“Kamu berdusta, (akan tetapi sesungguhnya) engkau berperang agar orang
menyebutmu pemberani, dan (orang – orang) telah menyebutkan demikian
itu, kemudian diperintahkan (malaikat) agar dia diseret di atas wajahnya
hingga sampai di neraka dan dilemparkan kedalamnya”.
Dan (selanjutnya
adalah) seorang laki – laki yang mempelajari ilmu dan mengamalkannya
serta dia membaca al-Quran, kemudian dia didatangkan, kemudian
disebutkan nikmat – nikmat yang diberikan kepadanya dan dia
membenarkannya. Kemudian Allah bertanya, ‘Apa yang kamu kerjakan dengan
nikmat – nikmat itu?’ lelaki itu menjawab, ‘Aku mencari ilmu dan
mengamalkannya/mengajarkannya, dan aku membaca al-Quran karena-Mu’.
Allah berfirman, “kamu berdusta, (akan tetapi) kamu mencari ilmu itu
agar disebut sebagai ‘alim (orang yang berilmu), dan kamu membaca
al-Quran agar orang menyebutmu qari’, dan kamu telah disebut demikian
itu (alim & qari’)” kemudian diperintahkan (malaikat) kepadanya,
agar dia diseret di atas wajahnya hingga sampai di neraka dan di
masukkan kedalam neraka”
Dan (selanjutnya) seorang laki – laki yang
diluaskan (rezekinya) oleh Allah. Dan dikurniai berbagai harta kekayaan.
Kemudian dia dihadapkan, dan disebutkan nikmat – nikmat yang diberikan
kepadanya, dan dia membenarkannya. Kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
“Apa yang kamu kerjakan dengan nikmat – nikmat itu?”, lelaki itu
menjawab, “Tidaklah aku meninggalkan jalan yang aku cintai selain aku
menginfakkan hartaku untuk-Mu”; Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
“Kamu berdusta, tetapi kamu melakukan itu semua agar orang menyebutmu
dermawan, dan kamu telah disebut demikian”. Kemudian diperintahkan
(malaikat) kepadanya, agar dia diseret di atas wajahnya, hingga sampai
dineraka dan dimasukkan kedalam neraka. (HR. Muslim dan begitu juga at-Tirmidzi dan an-Nasai)
Hadits Ke – 7:
Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir
r.a., beliau berkata, aku mendengar Rasulullah saw bersabda, “Tuhanmu
bangga terhadap seorang pengembala kambing, yang berada di atas
gunung/bukit, dia mengumandangkan adzan untuk sholat dan mengerjakan
sholat, kemudian Allah ‘azza wa jalla (Yang Maha Perkasa dan Maha Luhur)
berfirman, ‘Lihatlah hambaku ini, dia mengumandangkan adzan dan
menegakkan sholat (iqomat) karena takut kepada-Ku, maka sesungguhnya Aku
telah mengampuni hambaku ini, dan Aku akan memasukkannya kedalam
surga” (Diriwayatkan oleh an – Nasai dengan sanad yang shahih.)
Hadits Ke – 8:
Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a.
Bahawasanya nabi saw bersabda, “Barangsiapa mengerjakan sholat dengan
tanpa membaca, di dalam sholatnya, ummu al-Quran (surah al-Fatihah), maka
sholatnya kurang (diucapkan beliau tiga kali, sebagai penegasan), tidak
sempurnalah sholatnya.” kemudian disampaikan kepada Abi Hurairah,
sesungguhnya kami berada di belakang imam, maka beliau berkata, bacalah
dengannya (ummul Quran) untuk dirimu sendiri (sebagai makmum tetap
membaca al-fatihah), karena sesungguhnya aku mendengar Rasulullah saw
bersabda, “Allah ‘azza wa jalla berfirman, ‘Aku membagi sholat antara
Aku dan hamba-Ku menjadi dua bagian. Dan bagi hamba-Ku apa yang dia
mohonkan, maka ketika hambaku berkata (Segala Puji Hanya Bagi Allah,
Tuhan semesta alam) Allah ‘azza wa jalla berfirman, Hambaku telah
memuji-Ku, dan ketika seorang hamba berkata, (Yang Maha Pemurah lagi
Maha Penyayang) Allah ‘azza wa jalla berfirman, ‘Hambaku telah
memujiku’, dan ketika seorang mengucapkan, (Yang Menguasai di Hari
Pembalasan), Allah berfirman, ‘Hambaku telah memuliakan Aku’ – dan (Abu
Hurairah) pernah mengatakan (dengan redaksi), ‘Hambaku telah berserah
diri kepadaku’, dan ketika seseorang berkata, (Hanya kepada Engkau kami
menyembah dan hanya kepada Engkau kami memohon pertolongan), Allah
Subhanahu wa ta’ala berfirman, ‘ini adalah bagian-Ku dan bagian
hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa yang dimintanya’, dan ketika seseorang
berkata,: (Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang
yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang
dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. ), Allah Subhanahu wa
ta’ala berfirman, ‘Ini adalah bagi hambaku, dan bagi hambaku apa yang
dia pinta ” (diriwayatkan oleh Imam Muslim, dan begitu juga oleh
Imam Malik, Imam Tirmidzi, dan ImamAbu Dawud, Imam Nasai dan Imam Ibnu
Majah)
Hadits Ke – 9:
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.,
beliau berkata, telah bersabda Rasulullah ,
“Sesungguhnya perkara/amal
seorang hamba yang dihisab pertama kali adalah shalatnya. Seandainya
(shalatnya) baik, maka benar-benar paling beruntung dan paling sukses,
dan seandainya (sholatnya) buruk, maka dia benar-benar akan kecewa dan
merugi, dan seandainya kurang sempurna shalat fardlunya, Allah ‘azza wa
jalla berfirman, ‘lihatlah apakah bagi hambaku ini (ada amal) sholat
sunnah (mempunyai sholat sunnah) yang bisa menyempurnakan sholat
fardlunya,’ kemudian begitu juga terhadap amal-amal yang lainnya juga
diberlakukan demikian ” (Hadits diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, dan begitu juga oleh Abu Dawud dan Imam An-Nasai dan Ibn Majah serta Imam Ahmad.)
Hadits Ke – 10:
Diriwayatkan dari Abi Hurairah
r.a., dari Nabi saw, beliau bersabda, ”Allah Azza wa Jalla berfirman,
‘Puasa itu untukku, dan Aku yang akan memberikan ganjarannya, disebabkan
seseorang menahan syahwatnya dan makannya serta minumnya karena-Ku, dan
puasa itu adalah perisai, dan bagi orang yang berpuasa dua kebahagiaan,
yaitu kebahagian saat berbuka, dan kebahagiaan ketika bertemu dengan
Tuhannya, dan bau mulut orang yang berpuasa lebih harum disisi Allah,
daripada bau minyak misk/kesturi’ ” (Hadits riwayat al-Bukhari, dan begitu juga oleh imam Muslim, dan Imam Malik, dan Tirmidzi dan an-Nasai serta Ibnu Majah.)